Postingan

Pendahuluan

Saat ini banyak sekali orang yang melihat sesuatu, menilai sesuatu atau, mempersepsikan sesuatu hanya berdasarkan informasi yang didapat dari pihak ke tiga, seperti media baik itu media cetak, media elektronik sampai yang saat ini sedang menjadi trend yaitu media sosial. Selain media, informasi dari mulut ke mulut juga ( word of mount ) mudah sekali menyebar dan mudah dipercaya begitu saja oleh mayoritas masyarakat kita. Mungkin kalau hanya sekedar untuk mendapatkan informasi faktual seperti berita ekonomi, peristiwa dalam dan luar negeri, kondisi sosial politik atau berita olahraga. Informasi dari pihak ketiga seperti media, cukup untuk kita jadikan sebagai bahan referensi yang dapat dipercaya. Karena memang itulah salah satu fungsi dari media, untuk menyajikan informasi dan data-data. Namun jika kita menilai, mensifati, atau mempersepsikan sesuatu ataupun seseorang hanya dengan informasi​ dari media ataupun berita dari mulut ke mulut, Menurut saya itu hal yang tidak tepat. K

Self Reminder, Ingat 5 perkara, sebelum 5 Perkara.

Ada lima hal yang harus kita perhatikan, manfaatkan, optimalkan sebelum datangnya lima hal yang lainnya, hal-hal tersebut adalah: 1. Masa muda kita sebelum datangnya masa tua. Manfaatkanlah masa mudamu dengan hal-hal yang bermanfaat, karena masa muda ini saat dimana energi dan produktifitas sedang tinggi-tingginya. Jangan sampai kita menyesal ketika hari tua datang menghampiri kita. Jiwa dan raga sudah lemah dan tidak berdaya sementara tidak ada hal berguna yang kita lakukan semasa muda. 2. Masa Kaya sebelum datangnya kemiskinan Hidup di dunia ini laksana sebuah roda yang berputar, ada kalanya kita diatas dan adakalanya kita di bawah.Hari ini kita kaya raya bisa jadi besok kita mendadak jatuh miskin. Maka manfatkanlah masa kaya mu dengan hal-hal yang bermanfaat. 3. Masa Sehatmu sebelum datangnya masa sakit Kesehatan merupakan nikmat yang sangat besar, dengan adanya sehat ini maka kita mampu bekerja dan menciptakan berbagai macam karya. Maka jagalah dan ma

Membangun Self Leadership

Adalah suatu kemustahilan seseorang akan dapat menjadi pemimpin bagi orang lain kalau dia sendiri belum mampu menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. Tidak lah mudah untuk mampu menjadi pemimpin bagi diri sendiri karena terkadang kita seringkali bersikap lunak atau terlalu banyak mentolerir terhadap diri kita sendiri. Untuk mampu membangun self leadership langkah awal yang penting adalah dengan membangun hubungan baik, positif, dan produktif dengan diri sendiri (intra personal relationship). Kualitas hubungan baik dengan diri sendiri akan menentukan atau mewarnai kualitas hubungan baik dengan orang lain atau dengan lingkungan sekitar. Mudah tersinggung, perilaku yang emosional, rendah diri, arogansi dan sebagainya adalah cerminan dari belum baiknya hubungan dengan diri sendiri. Hubungan baik dengan diri sendiri Adalah suatu kemustahilan seseorang bisa membuat orang lain percaya pada dirinya kalau dia sendiri tidak percaya pada dirinya atau kehilangan self confidence. Hal ini

Tiga Fase Kehidupan (To Do, To Have, dan To Be)

Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Manusia pun mengalami babak-babak dalam hidupnya. Saat masuk masa dewasa manusia melewati tiga tahapan kehidupan. Ada dimana orang terfokus untuk melakukan sesuatu (to do). Ada saat memfokuskan diri untuk mengumpulkan (to have), dan ada juga yang giat mencari makna hidup (to be). Tidak semua orang mampu melewati atau menyeimbangkan ketiga fase tersebut. Fase pertama (Fase To Do) Pada fase ini orang masih sangat produktif, orang bekeraja dengan sangat giat. Banyak orang giat bekerja, kecanduan kerja, membanting tulang sampai mengorbankan banyak hal, tetapi tidak menghasilkan buah yang lebih baik, ini sangat menyedihkan. Ada juga yang menghasilkan buah yang baik sehingga kehidupannya semakin sejahtera dan memasuki fase berikutnya. Fase ke dua (Fase To Have) Pada fase ini orang mulai menghasilkan. Banyak orang yang terjebak dalam kesibukan mengumpulkan harta benda saja tetapi tidak mampu menikmati kehidupan. lebih-lebih memberikan arti bagi kehid

Pelajaran Keadilan dari Khalifah Umar

Pada masa khalifah Umar bin Khattab, ada gubernur Mesir bernama Amr bin ‘Ash. Dia berniat untuk membangun sebuah masjid di daerah yang masih dalam kekuasaannya. Namun keinginannya itu terbentur dengan adanya rumah yang harus digusur, dan rumah tersebut ternyata dimiliki oleh seorang Yahudi tua. Gubernur Amr bin ‘Ash lalu memanggil Yahudi tua tersebut dan meminta agar dia mau menjual tanahnya. Akan tetapi orang Yahudi itu tidak berniat untuk menjual tanahnya. Kemudian gubernur Amr bin ‘Ash memberikan penawaran yang cukup tinggi dengan harga jauh diatas harga pasaran. Akan tetapi tetap saja orang Yahudi itu menolak untuk menjual tanahnya. Gubernur Amr bin ‘Ash kesal dan akhirnya karena berbagai cara telah dilakukan dan hasilnya buntu, maka sang gubernur pun menggunakan kekuasaanya dengan memerintahkan bawahannya untuk menyiapkan surat pembongkaran dan akan menggusur paksa lahan tersebut, sementara si Yahudi tua itu tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis. Orang Yahudi itu berniat men

Pembelajaran dan Perubahan

Pembelajaran adalah suatu proses yang akan membuat seseorang berubah menjadi lebih baik atau meningkat dari sebelumnya. Pembelajaran adalah suatu proses yang menuntut pengorbanan dari diri sendiri berupa kerja keras melalui berbagai upaya yang harus dilakukan. Karena proses pembelajaran adalah proses perubahan, kita tidak hanya dituntut untuk kerja keras tetapi juga harus mau dan siap menghadapi resiko dalam proses perubahan yang dilakukan. Pembelajaran tidak hanya sekedar "tahu" mengenai sesuatu melainkan "mau dan mampu" menerapkannya dan menjadi bagian dari perilaku kita. Untuk "tahu" mengenai sesuatu dibutuhkan kecerdasan rasional (IQ) sedangkan "mau" membutuhkan kecerdasan yang berada pada otak emosional kita yaitu EQ dan SQ. Makin tinggi IQ seseorang akan makin mudah orang tersebut untuk tahu sesuatu yang baru. Tetapi tidak ada jaminan "tahu" nya akan membuatnya mejadi "mau". Hal inilah yang selama ini menjadi pertanyaa

Tentang Kepemimpinan

Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. Pemimpin negara yang berkuasa atas manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya Seorang lelaki/suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya Wanita/istri adalah pemimpin terhadap keluarga suaminya dan anak-anak suaminya dan ia akan ditanya tentang mereka Budak seseorang adalah pemimpin tarhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. (HR Bukhari)